Isnin, 22 Mac 2010

Jom Pakat pi ramai-ramai..



Wahai semua umat Islam...dimanakah kita?? disaat saudara-saudara kita di Palestin amat-amat memerlukan bantuan dan sokongan dari kita, saudara-saudaranya.... Ayuh!!! marilah bersama-sama kami memeriahkan konsert lifeline 4 Gaza... Buktikan sokongan kita pada mereka..konsert yang dianjurkan oleh haluanpalestin bukan seperti konsert2 biasa...nak tahu apa bezanya???...jom pakat-pakat pi..TAKBIR!!!! ALLAH HU AKBAR
TARIKH: 26 Mac 2010

LOKASI: Dewan Besar Masjid Wilayah Persekutuan, Jalan Duta
: 8.00mlm hingga 11.00mlm

SPEACIAL APPEARANCE:
Shoutul Harokah http://www.shoutulharokah.com
MUADZ http://www.facebook.com/profile.php?id=1046803257

INTRODUCING:
Kumpulan Daie
HARGA TIKET: (Derma kepada Palestin) Dewasa & Kanak-Kanak - RM10.00 VIP - RM30.00
#VIP terbuka kepada sesiapa yang ingin tempat di hadapan pentas. Lelaki & Perempuan diasingkan.

ANJURAN:
LIFELINE 4 GAZA
HALUAN Palestin http://haluanpalestin.haluan.org.my/
HALUAN Siswa http://haluansiswa.haluan.org.my/index.php
KARISMA-JIM http://www.karisma.jim.org.my/
MAWADDAH http://www.pertubuhanmawaddahmalaysia.blogspot.com/
& Gabungan NGO-NGO di Malaysia


Dapatkan Tiket Melalui Wakil IPT Masing-masing atau di kaunter tiket di pintu masuk auditorium pada 26 Mac nanti.

Sebarkan kepada rakan-rakan. Semua dijemput hadir!

#Maklumat lanjut mengenai jualan tiket akan di paparkan kemudian. Sila layari web ini dari masa ke semasa.
#Mohon share aktiviti ini di wall saudara/i. Copy link event ini kemudian post di mana-mana group atau page.

Hubungi Kami:
Urusetia KONSERT "LIFELINE 4 GAZA"
lifeline4gazahs@gmail.com
Sdr Khalid Al-Walid: 0197341984
Sdr Muhammad Zakiran Mahmud: 0199390304

Lifeline 4 Gaza, or Talian Hayat Untuk Gaza as we read it in Bahasa Malaysia, is a collaborative effort between Malaysian NGOs to help resolving the humanitarian crisis in Gaza. Our eventual objective is to join international movements to break the illegal siege which has been imposed on Gaza the tyrant Zionist and its allies for some years. We are determined to send all those basic human needs that are grievely required
by the entire Gaza population, by sending ships direct to their shores.

Sumber:- http://pemudekahfi.blogspot.com/


siswihaluan

Lelaki tanpa hati...


InsyaAllah kali ini siswihaluan nak share sedikit dari pembacaan siswihaluan tentang 'lelaki tanpa hati'. Cerita ini di petik dari buku yang amat menyentuh hati siswihaluan tatkala membacanya...Tajuk buku tersebut adalah- MENJADI HAMBA RABBANI-DR MAJDI AL-HILALI. Saat membaca tajuknya sahaja sudah bisa menggetarkan hati, apatah lagi bila mendalami tulisan beliau....Benar, kita amat ingin menjadi hamba Rabbani, hamba yang di redhaiNya, hamba yang dihiasi dengan akhlak yang diredhaiNya.. hamba yang dikehendakiNya...Subhanallah..moga kita mampu mendidik dan membentuk diri kita menjadi hamba Rabbani....Ya Allah, Bantulah kami mendidik diri kami menjadi Hamba Rabbani..
InsyaAllah, siswihaluan amat ingin sekali mengupas buku tersebut dan berkongsi tentang apa yang difahami dr buku tersebut. Moga Allah memberi kekuatan & kelapangan utk merealisasikan hajat hati ini..
Ok, sekarang mari kita hayati sejenak cerita dibawah...serasa-rasanya diri juga seperti pemuda dibawah...petikan surat "Lelaki tanpa hati" & jawapan balas Assyahid Imam Hasan Al-Banna...




Yang terhormat Ustadz Hassan al-Banna,

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Apakah anda pernah mendengar tentang lelaki tanpa hati?. Maaf, jika hati yang dimaksud adalah salah satu anggota tubuh dari daging yang berwarna merah, yang menarik dan melepaskan darahnya, tentu saja lelaki itu memilikinya. Yang dengannya dia dapat hidup dan menjalani kehidupannya. Akan tetapi hati yang bersemangat, kuat dan hidup, sayang sekali dia tidak memilikinya.

Dia mengetahui kebaikan meskipun kecil, dia juga mengetahui tempat-tempat keburukan meskipun samar-samar.

Seringkali dia merasa benar jika membaca perilaku seseorang dari wajahnya dan dia juga dapat memberi isyarat akan hal itu. Akan tetapi, dia tidak memiliki hati. Jika bertemu dengan teman lamanya yang tidak bersua, dia menyalaminya dan menggenggam tangannya dengan kuat, bahkan memeluknya. Namun, hatinya tetap beku, sama sekali tidak terpengaruh, Dia memberi nasihat kepada orang lain, "Jadilah kalian begini dan jadilah kalian begitu", serta menyebutkan berbagai dalil dan alasan, namun hatinya semakin keras dan tidak terpengaruh.

Dia tersenyum kala menerima berita gembira. Dia juga mengernyitkan dahi saat menerima berita duka. Akan tetapi, kegembiraan dan kesedihannya hanyalah reaksi alami, sedangkan hatinya tetap diam dan tidak tergoncang.

Dia menyatakan cinta dan benci kepada seseorang. Ketika melihat hatinya, hatinya tetap diam tanpa memberi penjelasan.

Dia berdiri menunaikan salat dan berusaha kusyuk, membaca al-Quran dan berusaha memusatkan perhatiannya. Ketika meunaikan solat, membaca bacaan salat dengan nada-nadanya, sehngga orang-orang pun berkata, "Dia tipe orang yang kusyuk". Akan tetapi, ketika meraba hatinya, dia mendapatinya tuli dan tidak kusyuk, walaupun memahami apa yang dibaca.

Ini adalah gambaran yang sebenarnya terjadi pada hati lelaki tersebut. Saya tidak melebih-lebihkan atau menguranginya. Menurut anda, apakah anda dapat mengatakan bahwa hatinya sama seperti hati orang-orang pada umumnya?.

Saya dianugerahi akal, tetapi hati saya hilang. Saya meraskan pikiran saya menyala-nyala, bekerja, hidup dan menunjukkan keberadaannya. Akan tetapi, ketika saya ingin merasakan hal itu pada hati saya, sama sekali tidak menemukannya. Saat ini, anda telah mendengar tentang seorang lelaki yang tidak memiliki hati.

Dia adalah seorang pemuda yang membaiat anda dan anda mengambil sumpah setia darinya. Apakah anda rela seorang tentera anda hidup tanpa hati? Apakah anda dapat membantu menghidupkan hatinya agar bergerak dan merasakan apa yang diucapkan oleh lisannya.

Ini adalah penyakit salah seorang tentera Anda yang akan membuat Anda sedih jika mengetahuinya. Oleh kerana itu, saya tidak menyebutkan namanya, hingga saya memberitahu Anda akan kesembuhannya.




MasyaAllah, ini jawapan daripada Al Imam As Syahid Hassan al-Banna

Imam al Banna menulis,

Saudaraku.

Wa'alakumussalam warahmatullahi wabarakatuh

Saya telah membaca surat mu dan sangat terpengaruh oleh kejujuran bahasamu, keindahan keberanianmu, lembutnya kesedaranmu, dan hidupnya hatimu

Saudaraku, engkau bukan orang yang hatinya mati seperti yang engkau hina. Akan tetapi engkau adalah orang yang perasaanya tajam, jiwanya bersih, dan nuraninya lembut. Seandainya tidak bersifat demikian, tentulah engkau tidak menuduh dirimu dan tidak engkau ingkari perasaanmu. Akan tetapi besarnya semangat dan jauhnya tujuan, membuatkanmu menganggap kecil urusanmu yang besar dan engkau mengharapkan tambahan untuknya. Tidak ada masalah dalam hal itu dan memang itu harus terjadi.

Saya merasakan apa yang engkau kira, saya berjalan sebagaimana engkau berjalan dan saya akan berusaha mengajukan beberapa nasihat. Jika nasihat-nasihat tersebut bermanfaat bagimu dan dengan melaksanakannya engkau lihat dapat menghapus dahaga serta mengobati sakitmu, maka alhamdulillah, atas taufikNya. Namun jika tidak demikian, maka saya senang untuk bertemu denganmu agar kita saling bekerjasama untuk mendiagnosa penyakit dan menentukan obatnya.

Berteman dengan orang-orang khusyu' yang selalu merenung, berbaur dengan orang yang selalu berfikir dan menyendiri, dekat dengan orang-orang yang bertakwa dan soleh yang dari mereka terpancar hikmah dan dari wajah mereka terpancar cahaya, dan hati mereka bertambah dengan makrifat ( dan jumlah mereka adalah sedikit ) adalah obat yg manjur. Berusahalah berteman dengan orang-orang seperti mereka, selalu bersama mereka, kembali kepada mereka, dan engkau sambung ruhmu dengan ruh mereka, jiwamu dengan jiwa mereka serta engkau habiskann kebanyakan waktu kosongmu bersama mereka. Hati-hatilah dari orang yang 'mengaku-ngaku' . Carilah orang yang kondisinya membuatkan kamu bangkit, perbuatannya membawamu berbuat baik dan jika engaku melihatnya maka engkau mengingat Allah

Berteman dengan orang-orang seperti ini adalah salah satu obat yg paling manjur, kerana watak manusia sering mencuri, sehingga hatinya terpengaruh oleh hati dan jiwa pun mengambil dari jiwa. Oleh kerana itu, berusahalah untuk menemukan jiwa-jiwa yang soleh sebagai teman

Saudaraku, berfikir, berzikir di waktu-waktu yang bersih, menyendiri, bermunajat, merenungi alam yang indah serta menakjubkan, menggali rahsia keindahan dan keagungan dari alam, meneliti dengan hati dan berzikir dengan lisan tentang pengaruh keagungan yang mencengangkan serta hikmah yang agung ini, termasuk hal yang memberi kehidupan kepada hati dan menyinari pojok-pojok kalbu dengan keimanan dan keyakinan.

Allah swt berfirman

"Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal" (Ali 'Imran [3] : 190 )

Saudaraku, selanjutnya berfikir tentang masyarakat, melihat berbagai penderitaan, kebahagiaan, kesulitan dan kemakmuran, serta menjenguk orang yang sakit, menghibur orang-orang yang tertimpa bencana dan mengenali sebab-sebab kesengsaraan yang berupa pembangkangan, kekafiran, kezaliman, pelanggaran, sikap mementingkan diri sendiri, egois, terpedaya oleh hal-hal yang semu, semua ini merupakan sentuhan bagi dawai-dawai hati yang menyatukan cerai berainya dan menghidupkannya dari kematian. Maka berusahalah agar keberadaanmu menjadi penghibur bagi orang-orang yang sengsara dan tertimpa bencana. Tidak ada hal yang pengaruhnya lebih kuat terhadap perasaan dari berbuat baik kepada orang-orang yang sangat-sangat membutuhkan, membantu orang-orang yang teraniaya atau membagi rasa dengan orang yang susah dan sedih.

Saudaraku, hati ada di tangan Allah. Dia mengubahnya sesuai dengan kehendaknya. Oleh kerana itu, bersungguh-sungguhl ah dalam berdoa, agar Dia memberikan kehidupan kepada hatimu, membuka dadamu dengan iman dan melimpahkan keyakinan kepadamu sebaga anugerah serta nikmat dariNya. Berdoalah di wakti-waktu mustajab dan waktu-waktu sahur. Kerana doa di waktu sahur adalah anak panah yang meluncur yang tidak berhenti hingga sampai ke 'Arsy. Saya tidak meragukan keikhlasanmu dalam mencapai tujuan dan kejujuran dalam pengakuanmu.


Allah berfirman,

"Sesungguhnya Allah hanya menerima (korban) dari orang-orang yang bertakwa " (Al Maaidah [5] : 27)


Saudaramu, Hasan al-Banna





Petikan daripada buku Menjadi Hamba Rabbani ; Dr Majdi Al-Hilali terbitan Maghfirah pustaka





siswihaluan